
Dalam dunia fashion yang terus berubah dan bersaing jadi yang paling menonjol, muncul satu gaya yang justru menolak semua hiruk-pikuk itu — normcore.
Sederhana, biasa saja, tidak mencolok, bahkan terkesan “b aja.” Tapi justru karena itu, normcore menjadi simbol kepercayaan diri generasi sekarang.
🧠 Apa Itu Normcore?
Normcore adalah gabungan dari kata “normal” dan “hardcore” — sebuah pendekatan gaya berpakaian yang sengaja terlihat biasa saja, tanpa berusaha menarik perhatian.
Diperkenalkan pertama kali oleh kolektif tren K-Hole di tahun 2014, normcore bukan cuma tren visual, tapi sikap.
Ciri khas normcore:
- Warna netral (abu, hitam, putih, navy)
- Basic item: kaos polos, celana longgar, jaket simpel
- Tidak ada logo mencolok
- Fungsional lebih penting dari gaya
- Sepatu: sneakers putih, slip-on, atau sandal sederhana
Intinya: Kamu “masuk” ke mana saja tanpa terlihat sedang berusaha keras tampil keren.
🔍 Kenapa Normcore Populer Lagi?
- Anti-status sosial.
Banyak orang lelah dengan fashion yang dipakai untuk pamer status. Normcore adalah pernyataan bahwa kamu cukup dengan jadi diri sendiri. - Praktis dan nyaman.
Pakaian normcore mudah dipadukan, nyaman, dan cocok untuk berbagai suasana — dari kerja remote, jalan sore, sampai nongkrong. - Respon terhadap budaya overbranding.
Di era semua serba visual dan logo besar di mana-mana, normcore jadi penyeimbang. - Disukai Gen Z & Milenial.
Menurut riset Vogue Business (2023), tren “intentional plainness” atau “sengaja tampil biasa” naik 62% dalam preferensi gaya di kalangan Gen Z.
🧥 Gaya Normcore dalam Pakaian Pria
Item-item yang biasanya dipakai pria dengan gaya normcore antara lain:
- Kaos polos loose fit
- Celana panjang regular atau baggy berwarna netral
- Cargo tanpa aksen berlebihan
- Jaket bomber polos / crewneck sweatshirt
- Sneakers putih polos
Kuncinya ada di: fit yang pas, warna kalem, dan bahan nyaman.
📊 Data dan Fakta: Normcore dalam Pasar Fashion Pria Indonesia
Dalam laporan dari Populix Insight Report (2023) — platform riset gaya hidup dan tren konsumen Indonesia — ditemukan bahwa:
- 64% pria usia 18–35 tahun mengaku lebih memilih pakaian simpel, netral, dan minim logo dibanding fashion mencolok
- Gaya berpakaian yang disebutkan paling ideal: “rapi tapi nggak ribet”, “santai tapi tetap dewasa”, dan “polos, tapi enak dilihat”
- Dalam survei gaya harian, celana polos, kaos polos oversized, dan sneakers putih menjadi tiga item terbanyak digunakan dalam 1 minggu terakhir
Selain itu, riset dari Jakpat App (Jakarta Survey Platform) di akhir 2023 menunjukkan bahwa:
- 56% responden pria urban lebih memilih membeli pakaian yang bisa dipakai lintas acara (kerja, hangout, rumah)
- Di antara responden tersebut, model loose fit dan warna earth tone/netral mendominasi preferensi
✅ Normcore = Gaya Bebas Tekanan
Normcore mengajarkan kita untuk tidak selalu harus terlihat keren menurut orang lain.
Kamu tetap bisa tampil dewasa, maskulin, dan keren — justru karena tidak berlebihan.
Gaya ini cocok untuk kamu yang:
- Suka tampil tenang dan tidak ingin menarik perhatian berlebihan
- Lebih mementingkan kenyamanan dan kualitas daripada brand besar
- Ingin punya wardrobe yang mudah di-mix & match
✍️ Penutup
Normcore bukan tentang anti fashion. Ini tentang memilih fashion yang tidak terlalu memikirkan fashion.
Ironisnya, dengan tampil biasa saja — kamu justru bisa tampil berbeda.
Kalau kamu pernah pakai celana polos, kaos sederhana, dan sneakers putih…
tanpa kamu sadari, mungkin kamu sudah berada di jalur normcore itu sendiri.
Dan kalau kamu mencari celana dengan potongan simpel, bahan adem, dan warna-warna netral yang cocok untuk gaya normcore sehari-hari —
MATADOR punya beberapa pilihan seperti:
- Gavi Series (Cargo Baggy Pants): loose fit, clean, fungsional
- Antonio Series (Non-Cargo Baggy Pants): polos, tone netral, effortless look
Gaya normcore bukan soal menghilang, tapi tentang menjadi nyaman dengan siapa diri kamu sebenarnya.
Temukan item-item minimalis yang tepat di:
https://shop.matadorindonesia.com